Suatu hari nabi Sulaiman as bersama bala tentara melewati suatu wilayah dan beliau as mendengar bahwa pemimpin para semut berkata kepada semut-semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Nabi Sulaiman as yang memahami bahasa seluruh makhluk hidup ketika mendengar ucapan ini tersenyum dengan tertawa dan mengangkat tangan berdoa seraya mengucapkan demikian:
رَبِّ أَوْزِعْنى أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الّتى أَنْعَمْتَ عَلَىّ وَعَلى والِدَىَّ وَأَنْ اَعْمَلَ صالِحاً تَرْضيهُ وَأَدْخِلْنى بِرَحْمَتِكَ فى عِبادِكَ الصَّالِحينَ
“Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”[3]
(QS. An-Naml [27]: 19)
Nabi Daud Dan Sulaiman Ber-“Hamd” Kepada Allah swtBer-“hamd” (memuji) dan bersyukur kepada yang membantu dan menolong adalah sebuah perbuatan yang terpuji dan harus. Dan siapakah yang seperti Allah swt memberikan anugerah, pemaafan dan kebaikan! Apa pun kenikmatan, kemampuan dan kesempurnaan yang kita miliki adalah dari Dia. Allah swt menganugerahkan berbagai kenikmatan kepada dua nabi-Nya, Daud dan Sualaiman as dan memberikan sebagian kenikmatan kepada keduanya yang tidak diberikan kepada yang lain. Allah swt memberikan ilmu tentang hukum dan pengadilan dan membuat tembaga menjadi lembut di tangan beliau as dan menganugerahkan kepada nabi Sulaiman as pengetahuan tentang bahasa burung dan binatang-binatang, penguasaan jin, pengendaraan udara dan kerajaan tiada banding. Namun kedua pemimpin kaum muwahhid memuji dan bersyukur kepada Allah swt dan mengucapkan:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذى فَضَّلَنا عَلى كَثيرٍ مِنْ عِبادِهِ الْمُؤْمِنينَ
“Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman.”[4]
(QS. An-Naml [27]:15)
__________________________Begitulah kita diberitakan tentang cara bagaimana para Nabi sebelum ini bersyukur atas segala nikmat yang dianugerahkan olehNYA.
Segala puji bagiNYA, Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillah.
Begitu juga dengan kekasih kita semua, Rasulullah s.a.w sentiasa bersyukur, terus dan terusan bersyukur dan mengagungkan Allah swt.
Terdapat dalam Shahih al Bukhari, dari Aisyah radliyallah ‘anha, dia berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri shalat (malam) hingga kedua kaki beliau bengkak.” Lalu Aisyah berkata kepada beliau,
“Kenapa engkau lakukan ini, ya Rasulullah, bukankah Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang?” Lalu beliau menjawab:
أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا
“Tidak bolehkan aku senang menjadi hamba yang bersyukur.”
(HR. Bukhari)
Wahai sahabat dan saudara-saudariku, lazimkanlah diri kita untuk terus bersyukur kepadaNYA kerana pemberianNYA terlalu banyak sehingga tidak terhitung oleh kita. Maha Suci Allah, DIA terlalu kasihkan kita, sentiasa memberikan nikmat kepada kita. Marilah, marilah kita bersyukur kepadaNYA.
Alhamdulillah..
Alhamdulillah..
Alhamdulillah..
Wahai anak, tidurlah di bawah aliran takdir, berbantal dengan kesabaran, setujuilah takdir, dan beribadah dengan menunggu kelapangan."
~Sheikh Abdul Qadir Jailani~
saya perlu kan nasihat.0132991625
ReplyDelete